Link-Link Yang berhubungan dengan Pendidikan
BEASISWA MONBUKAGAKUSHO UNTUK TAHUN 2006 PROGRAM PENATARAN GURU
Program Penataran Guru (Teacher Training Program) adalah salah satu progran beasiswa Pemerintah Jepang ( Monbukagakusho) yang di rancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya. Mereka akan diberikan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan hal lain lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan guru. Program ini adalah prgram non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan belajar bahasa Jepang) dari Oktober 2006.
Syarat-syarat:
1. Pelamar adalah lulusan S-1 atau D-4 dan guru yang mengajarkan secara aktif di SD, SLTP ,SLTA (termasuk sekolah swasta). Pelamar telah mengajar lebih dari 5 tahun di lembaga pendidikan formal. Semuabidang ditawarkan kecuali , Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah,Bahasa Arab, Pendidikan Agama, dan Perhotelan.
Usia dibawah 35 tahun pada tanggal 1 April 2006
Sehat jasmani dan rohani
Bersedia belajar bahasa jepang karena bahasa pengantar di Universitas adalah bahasa jepang.
Fasilitas yang didapat:
Beasiswa diberikan penuh dan tanpa ikatan dinas
Tiket kelas ekonomi p.p (Jakarta) – Jepang.
Bebas biaya ujian masuk, kuliah dan uang pendaftaran.
Tunjangan kedatangan sebesar ¥25.000 diberikan pada saat tiba di Jepang.
Tunjangan bulanan sebesar ¥175.000 per bulan (ada kemungkinan mengalami perubahan)
Setiap penerima beasiswa akan diikutsertakan dalam asuransi kesehan nasional Jepang dan program subsidi biaya kesehatan.
Peserta di sediakan asrama yang pembayaran nya diatur sendiri oleh penerima beasiswa
Cara Pelamaran :
Pendaftaran dibuka pada 26 September 2005 dan ditutup pada 31 Januari 2006.
Bagi pelamar, baik pegawai negeri maupun swata dapat langsung menyerahkan / mengirimkan formulir yang telah di isi ke bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang denga di lampiri dokumen yang diperlukan.
Bagi pelamar yang berstatus pegawai negeri harus melapor dan menyerahkan fotokopi formulir kepada Biro Kerja sama Luar Negeri (BKLN) Departemen Pendidikan Nasional.
Setelah lulus ujian tulis dan wawancara peserta yang pegawai negeri harus segera disahkan oleh Sekretariat Negara RI (SEKNEG).
Dokumen yang diperlukan (dokumen yang tidak lengkap tidak akan kami terima) :
Formulir
Pasfoto (Harus ditempel pada formulir).
Ijasah dan Transkrip nilai
Surat Keterangan dari tempat mengajar yang menjelaskan bahwa pelamar adalah staf pengajar yang masih aktif mengajar dan di setujui mengikuti program beasiswa ini.
Surat Rekomendasi dari atasan mengenai pribadi pelamar.
*Semua dokumen ditulis dalam bahasa Inggris atau Jepang.
Tahap Penyeleksian :
Ujian tulis bahasa Inggris pada tanggal 15 Februari 2006
Bagi guru bahasa Jepang, ditambah ujian tulis bahasa jepang.
Bagi yang nilainya baik pada waktu ujian tulis akan di panggil dan bersedia untuk mengikuti wawancara di jakarta.
Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke monbukagakusho.
Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa.
Catatan:
Formulir pendaftaran dapat diperoleh di :
Bagian Pendidikan kedutaan Besar Jepang
JL.M.H Thamrin 24 Jakarta 10350
Telp.021 – 319 24308 Ps. 75 atau 176
Konsulat Jendral Jepang Surabaya
Jl.Sumatera No. 93, Surabaya
Telp.031. -503 0008
Konsulat Jenderal Jepang Medan
Wisms BII lt.5, JL. Diponegoro No.18 ,Medan
Telp.061 – 457 5193
Konsulat Jendral Jepang Makassar
Jl. Jend. Sudirman No. 31, Makassar
Telp.0411 – 871 030
2. Formulir pendaftaran juga dapat diperoleh dengan melakukan download dari situs (website) Kedutaan Besar Jepang http://www.id.emb-japan.go.jp/
Syarat-syarat:
1. Pelamar adalah lulusan S-1 atau D-4 dan guru yang mengajarkan secara aktif di SD, SLTP ,SLTA (termasuk sekolah swasta). Pelamar telah mengajar lebih dari 5 tahun di lembaga pendidikan formal. Semuabidang ditawarkan kecuali , Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah,Bahasa Arab, Pendidikan Agama, dan Perhotelan.
Usia dibawah 35 tahun pada tanggal 1 April 2006
Sehat jasmani dan rohani
Bersedia belajar bahasa jepang karena bahasa pengantar di Universitas adalah bahasa jepang.
Fasilitas yang didapat:
Beasiswa diberikan penuh dan tanpa ikatan dinas
Tiket kelas ekonomi p.p (Jakarta) – Jepang.
Bebas biaya ujian masuk, kuliah dan uang pendaftaran.
Tunjangan kedatangan sebesar ¥25.000 diberikan pada saat tiba di Jepang.
Tunjangan bulanan sebesar ¥175.000 per bulan (ada kemungkinan mengalami perubahan)
Setiap penerima beasiswa akan diikutsertakan dalam asuransi kesehan nasional Jepang dan program subsidi biaya kesehatan.
Peserta di sediakan asrama yang pembayaran nya diatur sendiri oleh penerima beasiswa
Cara Pelamaran :
Pendaftaran dibuka pada 26 September 2005 dan ditutup pada 31 Januari 2006.
Bagi pelamar, baik pegawai negeri maupun swata dapat langsung menyerahkan / mengirimkan formulir yang telah di isi ke bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang denga di lampiri dokumen yang diperlukan.
Bagi pelamar yang berstatus pegawai negeri harus melapor dan menyerahkan fotokopi formulir kepada Biro Kerja sama Luar Negeri (BKLN) Departemen Pendidikan Nasional.
Setelah lulus ujian tulis dan wawancara peserta yang pegawai negeri harus segera disahkan oleh Sekretariat Negara RI (SEKNEG).
Dokumen yang diperlukan (dokumen yang tidak lengkap tidak akan kami terima) :
Formulir
Pasfoto (Harus ditempel pada formulir).
Ijasah dan Transkrip nilai
Surat Keterangan dari tempat mengajar yang menjelaskan bahwa pelamar adalah staf pengajar yang masih aktif mengajar dan di setujui mengikuti program beasiswa ini.
Surat Rekomendasi dari atasan mengenai pribadi pelamar.
*Semua dokumen ditulis dalam bahasa Inggris atau Jepang.
Tahap Penyeleksian :
Ujian tulis bahasa Inggris pada tanggal 15 Februari 2006
Bagi guru bahasa Jepang, ditambah ujian tulis bahasa jepang.
Bagi yang nilainya baik pada waktu ujian tulis akan di panggil dan bersedia untuk mengikuti wawancara di jakarta.
Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke monbukagakusho.
Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa.
Catatan:
Formulir pendaftaran dapat diperoleh di :
Bagian Pendidikan kedutaan Besar Jepang
JL.M.H Thamrin 24 Jakarta 10350
Telp.021 – 319 24308 Ps. 75 atau 176
Konsulat Jendral Jepang Surabaya
Jl.Sumatera No. 93, Surabaya
Telp.031. -503 0008
Konsulat Jenderal Jepang Medan
Wisms BII lt.5, JL. Diponegoro No.18 ,Medan
Telp.061 – 457 5193
Konsulat Jendral Jepang Makassar
Jl. Jend. Sudirman No. 31, Makassar
Telp.0411 – 871 030
2. Formulir pendaftaran juga dapat diperoleh dengan melakukan download dari situs (website) Kedutaan Besar Jepang http://www.id.emb-japan.go.jp/
Wednesday, February 15, 2006
20% Guru SMK di Jateng Gagal Tes Kompetensi Bahasa Inggris
Penulis: Ferdinand
SOLO--MIOL: Sekitar 20 dari 24.955 guru SMK di Propinsi Jawa Tengah dinyatakan gagal dalam uji kompetensi oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), belum lama ini.
"Skor mereka di bawah standar kompetensi, jadi memang masih jauh dari harapan," ujar Kepala Seksi Kajian Mutu Pendidikan LPMP Jawa Tengah, Tartib Supriyadi, di sela pelaksanaan uji kompetensi untuk guru SMP dan SMU di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (6/2).
Tartib menambahkan, perolehan angka di bawah standar kompetensi itu diperkirakan tidak cuma terjadi pada mata pelajaran bahasa Inggris, tetapi juga lainnya, seperti bahasa Indonesia dan Matematika.
Meskipun untuk hasil tes kedua mata pelajaran itu ia tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh karena masih dalam tahap pemeriksaan.
"Jadi, kalau itu memang betul-betul diterapkan untuk sertifikasi profesi, Jawa Tengah masih jauh. Masih banyak guru yang kompetensinya di bawah standar. Dan ini tentunya para guru harus lebih banyak belajar," ujar dia.
Untungnya tes kompetensi LPMP ini baru sebatas sosialiasi, sehingga para guru masih diberikan kesempatan memperbaiki kualitas diri mereka, kata Tartib lagi. (FR/OL-02).
www.mediaindonesia.com
SOLO--MIOL: Sekitar 20 dari 24.955 guru SMK di Propinsi Jawa Tengah dinyatakan gagal dalam uji kompetensi oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), belum lama ini.
"Skor mereka di bawah standar kompetensi, jadi memang masih jauh dari harapan," ujar Kepala Seksi Kajian Mutu Pendidikan LPMP Jawa Tengah, Tartib Supriyadi, di sela pelaksanaan uji kompetensi untuk guru SMP dan SMU di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (6/2).
Tartib menambahkan, perolehan angka di bawah standar kompetensi itu diperkirakan tidak cuma terjadi pada mata pelajaran bahasa Inggris, tetapi juga lainnya, seperti bahasa Indonesia dan Matematika.
Meskipun untuk hasil tes kedua mata pelajaran itu ia tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh karena masih dalam tahap pemeriksaan.
"Jadi, kalau itu memang betul-betul diterapkan untuk sertifikasi profesi, Jawa Tengah masih jauh. Masih banyak guru yang kompetensinya di bawah standar. Dan ini tentunya para guru harus lebih banyak belajar," ujar dia.
Untungnya tes kompetensi LPMP ini baru sebatas sosialiasi, sehingga para guru masih diberikan kesempatan memperbaiki kualitas diri mereka, kata Tartib lagi. (FR/OL-02).
www.mediaindonesia.com
Thursday, February 09, 2006
5.431 Guru ikuti seleksi MGMP
”Kompetensi guru masih sangat rendah...”
Standar kompetensi guru di Provinsi Jateng dinilai masih sangat rendah. Pasalnya dari beberapa uji coba yang telah dilakukan hasilnya masih di bawah nilai yang diharapkan.
Demikian disampaikan Kasi Kajian Mutu Pendidikan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jateng Tartib Supriyadi MPd usai membuka kegiatan seleksi instruktur Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMP dan SMA se-Jateng di Auditorium UNS, Senin (6/2).”Di Jateng sendiri prosentase guru lolos mendapatkan sertifikasi masih jauh, karena ada beberapa hal yang menyebabkan minimnya nilai yang dicapai,” ujarnya kepada wartawan.Tartib menambahkan hal itu bisa dilihat dari uji kompetensi bagi guru SMK di Jateng. Rata-rata nilai TOEFL para guru di atas 600 baru sekitar 20 persen. Sisanya, lanjut Tartib, di bawah 500.”Nilai tertinggi dipegang dua sekolah swasta dan satu negeri di Wonosobo. Lainnya di bawah 500. Sehingga saat ini harus terus dilaksanakan sosialisasi kepada para guru tentang uji kompetensi tersebut,” jelas dia.Sedang untuk guru mata pelajaran Matematika, hasil uji kompetensi, hingga saat ini juga belum diketahui. Hal itu juga terjadi pada pelaksanaan uji kompetensi guru Bahasa Indonesia.”Mata pelajaran Bahasa Indonesia saat ini juga masih dikoreksi di Pusat Bahasa tentang uji kemahiran Bahasa Indonesia,” tandas dia.Menurutnya, dalam uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi, guru diberikan kesempatan tidak hanya satu kali. Hal ini dimaksudkan agar nantinya para guru bisa mendapatkan tunjangan profesi sesuai dengan amanat undang-undang (UU) Guru dan Dosen.Tartib menjelaskan dalam pelaksanaan ujian kompetensi, pihaknya juga telah melakukan uji coba terhadap guru sekolah dasar (SD) di Jateng. Tahun 2004 lalu pihaknya telah melakukan uji coba terhadap 10.500 guru dari 113.173 guru SD di Jateng. Tahun 2005 uji coba dilakukan pada 3.150 guru dan direncanakan tahun 2006 ini akan dilaksanakan pada 20.000 guru SD di Jateng.”Saat ini guru SMP di Jateng berjumlah 67.589 orang, SMA 25.895 orang, SMK 24.955, dan guru SLB sebanyak 1.137 orang,” tandas dia.Pemetaan ulangMengenai MGMP sendiri, Tartib menyatakan saat ini pihaknya juga tengah melakukan pemetaan ulang pelaksanaan MGMP. Pasalnya sejak otonomi daerah, pelaksanaan MGMP sering tidak berjalan. Sehingga, tidak ada pegangan bagi para guru dalam mengatasi permasalahan pendidikan. Dalam rangka pemetaan tersebut, menurut dia, pihak LPMP baru mengutamakan mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional (UN) yaitu Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.”Nantinya tingkat SMP dibagi menjadi dua rayon yang diikuti 30 peserta dimana tiap rayon dibagi tiga sesuai dengan mata pelajaran dan tingkat SMA dibagi satu rayon. Sehingga nanti ada tiga rayon per mata pelajaran di tiap kota/kabupaten,” jelas dia.Ditambahkan, kegiatan yang diikuti 5.431 guru se-Jateng tersebut nantinya akan diseleksi sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Selanjutnya, tambah Tartib, para guru yang lolos nantinya akan mengikuti Diklat instruktur di LPMP.”Selain itu, para instruktur bisa mengajukan proposal kegiatan MGMP dan nantinya akan mendapatkan bantuan dana blockgrant,” jelas Tartib
http://www.solopos.co.id/index2.asp?kodehalaman=h62&p=2#
Standar kompetensi guru di Provinsi Jateng dinilai masih sangat rendah. Pasalnya dari beberapa uji coba yang telah dilakukan hasilnya masih di bawah nilai yang diharapkan.
Demikian disampaikan Kasi Kajian Mutu Pendidikan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jateng Tartib Supriyadi MPd usai membuka kegiatan seleksi instruktur Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMP dan SMA se-Jateng di Auditorium UNS, Senin (6/2).”Di Jateng sendiri prosentase guru lolos mendapatkan sertifikasi masih jauh, karena ada beberapa hal yang menyebabkan minimnya nilai yang dicapai,” ujarnya kepada wartawan.Tartib menambahkan hal itu bisa dilihat dari uji kompetensi bagi guru SMK di Jateng. Rata-rata nilai TOEFL para guru di atas 600 baru sekitar 20 persen. Sisanya, lanjut Tartib, di bawah 500.”Nilai tertinggi dipegang dua sekolah swasta dan satu negeri di Wonosobo. Lainnya di bawah 500. Sehingga saat ini harus terus dilaksanakan sosialisasi kepada para guru tentang uji kompetensi tersebut,” jelas dia.Sedang untuk guru mata pelajaran Matematika, hasil uji kompetensi, hingga saat ini juga belum diketahui. Hal itu juga terjadi pada pelaksanaan uji kompetensi guru Bahasa Indonesia.”Mata pelajaran Bahasa Indonesia saat ini juga masih dikoreksi di Pusat Bahasa tentang uji kemahiran Bahasa Indonesia,” tandas dia.Menurutnya, dalam uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi, guru diberikan kesempatan tidak hanya satu kali. Hal ini dimaksudkan agar nantinya para guru bisa mendapatkan tunjangan profesi sesuai dengan amanat undang-undang (UU) Guru dan Dosen.Tartib menjelaskan dalam pelaksanaan ujian kompetensi, pihaknya juga telah melakukan uji coba terhadap guru sekolah dasar (SD) di Jateng. Tahun 2004 lalu pihaknya telah melakukan uji coba terhadap 10.500 guru dari 113.173 guru SD di Jateng. Tahun 2005 uji coba dilakukan pada 3.150 guru dan direncanakan tahun 2006 ini akan dilaksanakan pada 20.000 guru SD di Jateng.”Saat ini guru SMP di Jateng berjumlah 67.589 orang, SMA 25.895 orang, SMK 24.955, dan guru SLB sebanyak 1.137 orang,” tandas dia.Pemetaan ulangMengenai MGMP sendiri, Tartib menyatakan saat ini pihaknya juga tengah melakukan pemetaan ulang pelaksanaan MGMP. Pasalnya sejak otonomi daerah, pelaksanaan MGMP sering tidak berjalan. Sehingga, tidak ada pegangan bagi para guru dalam mengatasi permasalahan pendidikan. Dalam rangka pemetaan tersebut, menurut dia, pihak LPMP baru mengutamakan mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional (UN) yaitu Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.”Nantinya tingkat SMP dibagi menjadi dua rayon yang diikuti 30 peserta dimana tiap rayon dibagi tiga sesuai dengan mata pelajaran dan tingkat SMA dibagi satu rayon. Sehingga nanti ada tiga rayon per mata pelajaran di tiap kota/kabupaten,” jelas dia.Ditambahkan, kegiatan yang diikuti 5.431 guru se-Jateng tersebut nantinya akan diseleksi sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Selanjutnya, tambah Tartib, para guru yang lolos nantinya akan mengikuti Diklat instruktur di LPMP.”Selain itu, para instruktur bisa mengajukan proposal kegiatan MGMP dan nantinya akan mendapatkan bantuan dana blockgrant,” jelas Tartib
http://www.solopos.co.id/index2.asp?kodehalaman=h62&p=2#
About me
- I'm Lembaga Penjaminan Mutu
- From Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
- Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
Last posts
- Pindah Alamat
- Link Beasiswa
- Link-Link Yang berhubungan dengan Pendidikan Coll...
- BEASISWA MONBUKAGAKUSHO UNTUK TAHUN 2006 PROGRAM P...
- 20% Guru SMK di Jateng Gagal Tes Kompetensi Bahasa...
- 5.431 Guru ikuti seleksi MGMP
- Kursus Reguler Angktan II Revolusi Agro
- Diklat TIK Kabupaten Kebumen
- Rencana Kurikulum 2006
- Pemerintah Targetkan 50% SMU/SMK Berinternet
Archives
Powered by LPMP
and Abimanyu
and Abimanyu