« Home | Kursus Reguler Angktan II Revolusi Agro » | Diklat TIK Kabupaten Kebumen » | Rencana Kurikulum 2006 » | Pemerintah Targetkan 50% SMU/SMK Berinternet » | Kepsek Prihatin dengan Seleksi Kinerja » | Promosi Kasek Tak Lagi melalui Bupati » | Tes Kasek SD Kab. Boyolali Jadi Acuan Jateng » 

Thursday, February 09, 2006 

5.431 Guru ikuti seleksi MGMP

”Kompetensi guru masih sangat rendah...”

Standar kompetensi guru di Provinsi Jateng dinilai masih sangat rendah. Pasalnya dari beberapa uji coba yang telah dilakukan hasilnya masih di bawah nilai yang diharapkan.
Demikian disampaikan Kasi Kajian Mutu Pendidikan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jateng Tartib Supriyadi MPd usai membuka kegiatan seleksi instruktur Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMP dan SMA se-Jateng di Auditorium UNS, Senin (6/2).”Di Jateng sendiri prosentase guru lolos mendapatkan sertifikasi masih jauh, karena ada beberapa hal yang menyebabkan minimnya nilai yang dicapai,” ujarnya kepada wartawan.Tartib menambahkan hal itu bisa dilihat dari uji kompetensi bagi guru SMK di Jateng. Rata-rata nilai TOEFL para guru di atas 600 baru sekitar 20 persen. Sisanya, lanjut Tartib, di bawah 500.”Nilai tertinggi dipegang dua sekolah swasta dan satu negeri di Wonosobo. Lainnya di bawah 500. Sehingga saat ini harus terus dilaksanakan sosialisasi kepada para guru tentang uji kompetensi tersebut,” jelas dia.Sedang untuk guru mata pelajaran Matematika, hasil uji kompetensi, hingga saat ini juga belum diketahui. Hal itu juga terjadi pada pelaksanaan uji kompetensi guru Bahasa Indonesia.”Mata pelajaran Bahasa Indonesia saat ini juga masih dikoreksi di Pusat Bahasa tentang uji kemahiran Bahasa Indonesia,” tandas dia.Menurutnya, dalam uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi, guru diberikan kesempatan tidak hanya satu kali. Hal ini dimaksudkan agar nantinya para guru bisa mendapatkan tunjangan profesi sesuai dengan amanat undang-undang (UU) Guru dan Dosen.Tartib menjelaskan dalam pelaksanaan ujian kompetensi, pihaknya juga telah melakukan uji coba terhadap guru sekolah dasar (SD) di Jateng. Tahun 2004 lalu pihaknya telah melakukan uji coba terhadap 10.500 guru dari 113.173 guru SD di Jateng. Tahun 2005 uji coba dilakukan pada 3.150 guru dan direncanakan tahun 2006 ini akan dilaksanakan pada 20.000 guru SD di Jateng.”Saat ini guru SMP di Jateng berjumlah 67.589 orang, SMA 25.895 orang, SMK 24.955, dan guru SLB sebanyak 1.137 orang,” tandas dia.Pemetaan ulangMengenai MGMP sendiri, Tartib menyatakan saat ini pihaknya juga tengah melakukan pemetaan ulang pelaksanaan MGMP. Pasalnya sejak otonomi daerah, pelaksanaan MGMP sering tidak berjalan. Sehingga, tidak ada pegangan bagi para guru dalam mengatasi permasalahan pendidikan. Dalam rangka pemetaan tersebut, menurut dia, pihak LPMP baru mengutamakan mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional (UN) yaitu Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.”Nantinya tingkat SMP dibagi menjadi dua rayon yang diikuti 30 peserta dimana tiap rayon dibagi tiga sesuai dengan mata pelajaran dan tingkat SMA dibagi satu rayon. Sehingga nanti ada tiga rayon per mata pelajaran di tiap kota/kabupaten,” jelas dia.Ditambahkan, kegiatan yang diikuti 5.431 guru se-Jateng tersebut nantinya akan diseleksi sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Selanjutnya, tambah Tartib, para guru yang lolos nantinya akan mengikuti Diklat instruktur di LPMP.”Selain itu, para instruktur bisa mengajukan proposal kegiatan MGMP dan nantinya akan mendapatkan bantuan dana blockgrant,” jelas Tartib


http://www.solopos.co.id/index2.asp?kodehalaman=h62&p=2#

About me

  • I'm Lembaga Penjaminan Mutu
  • From Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
  • Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
My profile
Powered by LPMP
and Abimanyu